RUMAH BASSAMAH

Rumah Bassamah - Seorang santri yang baru masuk rumah Bassamah Nampak tegang. Ketegangannya berlanjut mana kala ia melihat temannya bergantian azan dan iqomat untuk sholat Ashar berjamaah. Ia terdiam. Hari-hari berikutnya tetap seperti itu. Hingga tiba ia mendapat giliran. Wajahnya langsung bias. Meringis ketakutan. Ia memojokkan posisi duduk. Ia tidak berani mendongak. Pelan-pelan saya minta ia berdiri. Dengan lembut menggamit tangannya dan memastikan ia dalam posisi yang tepat untuk berdiri. Agak berat. Tapi ia pun lantas berdiri. Karena semua temannya memberi semangat untuk berani.  “Bismillah bismillah… ucapkan bismillah” seru temannya agar membaca kalimat bismillah. “Ya Bismillah aja nanti kamu pasti bisa” desak teman lainnya. Setelah mendengar keriuhan penuh semangat, ia memberanikan diri. Semua santri menunggu azan yang ditunggu-tunggu. Seperti menanti pengumuman kelulusan. Semua cemas. Apakah ia azan atau tidak. Akhirnya dengan penuh keberanian ia mulai me

Sahabat, tersenyumlah. Apapun yang terjadi pada diri kita, maka tersenyum adalah obat mujarab untuk mengatasinya. Tanpa dipungut biaya sedikitpun, tanpa berjuang susah payah, tanpa malu, tanpa diminta, tanpa perhatian orang lain, tanpa belas kasih kekasih atau teman sejawat.  Sahabat, tersenyum itu indah. Otot wajah yang kaku, tegang akan kendur dengan sendirinya. Tetesan  air mata  akan berhenti seketika bahkan terus menerus. Tak lekang oleh waktu. Ia akan mengalir tatkala kita jauh dari Allah SWT. Ketika maksiat menyelimuti. Maka lawan dengan tersenyum. Ayo tersenyum, bahagia di depan mata.